Tuesday 3 March 2009

Berlian Laju Tanker: "A Leading Tanker Operator in the World"

DOKUMEN BBC

Hermawan Kartajaya

"Hermawan Kartajaya adalah pakar pemasaran dari Indonesia. Sejak tahun 2002, ia menjabat sebagai Presiden World Marketing Association (WMA) dan oleh The Chartered Institute of Marketing yang berkedudukan di Inggris (CIM-UK) ia dinobatkan sebagai salah satu dari "50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing". Saat ini ia juga menjabat sebagai Presiden MarkPlus, Inc., perusahaan konsultan pemasaran yang dirintisnya sejak tahun 1989. Selain aktif menulis buku-buku seputar dunia bisnis dan pemasaran Indonesia maupun internasional, ia juga kerap diundang sebagai pembicara dalam berbagai forum di berbagai negara."

Taufik

"Taufik bergabung di MarkPlus, Inc sejak 1 Agustus 1995 dan telah menjalani berbagai posisi di tiga unit bisnisnya: MIM (bergerak di education), MarkPlus Consulting (bergerak di marketing and strategy consulting) dan MarkPlus Insight (bergerak di survey pemasaran). Saat ini, selain menjadi Chief Executive MarkPlus Insight, Taufik juga menjadi Chief Business Officer MarkPlus, Inc sebagai koordinator bisnis di 6 industry practices MarkPlus, Inc: Consumer; Communication, High-tech and Media (CHM); Automotive, Transportation and Logistic (ATL); Financial Services Industry (FSI); serta Resources and Public Services."
(Email : marketing_kompas100@kompas.co.id)

Rabu, 4 Maret 2009 06:53 WIB

Dulu Britannia Rules the Waves punya diferensiasi yang kuat.
Itu karena besarnya armada, kecanggihan kapal serta keberadaan kapten kapal yang hebat. Di jaman sekarang, perusahaan angkutan laut yang ingin sukses di dunia butuh kombinasi antara operational excellence, track record, jangkauan layanan, serta keberadaan di semua rute pelayaran dunia. Kondisi yang berat tersebut bisa dipenuhi PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) dan bahkan kini dikenal sebagai a leading tanker operator in the world.

Didirikan di tahun 1981 sebagai pemain domestik tanker minyak Pertamina, BLTA pelan tapi pasti membangun armada dan kemampuan sehingga bukan hanya punya pelanggan seperti Pertamina tapi mampu menjadi pilihan perusahaan minyak dan kimia terkemuka dunia, seperti Exxon Mobil, Shell, BASF, SABIC dan Dow Chemical. Untuk keperluan tersebut BLTA bahkan mengakuisisi pemain-pemain internasional dari negara lain dan membangun jaringan pemasaran di hub rute perdagangan dunia. Agar bisa memberikan end-to-end solution, BLTA juga punya kompetensi menangani ketatnya regulasi di berbagai penjuru dunia terkait dengan bisnis tanker operator.

Dengan jaringan yang luas ini, tidak heran kalau komposisi pelanggan BLTA tersebar diseluruh dunia, tanpa ada satupun pelanggan yang menyumbang lebih dari 6 persen penerimaan perusahaan. Walaupun perusahaan ini mendapatkan 90 persen penghasilannya dari luar negeri, tapi sepertinya potensi perkembangan di Indonesia juga menjadi target pertumbuhan ke depan bagi BLTA, seiring dengan undang-undang yang mewajibkan penggunaan kapal berbendera Indonesia untuk mengangkut muatan antar pelabuhan di Indonesia. Dengan kondisi Pertamina yang saat ini masih menggunakan kapal berbendera asing untuk 70 persen dari kapal yang mereka sewa, BLTA melihat potensi growth yang signifikan dari pasar nasional ini.
Harus diakui, kunci sukses perkembangan BLTA, yang dual listing di BEI dan bursa Singapura di tahun 2006, bukan hanya terletak pada reputasi yang bagus dalam safety dan reliability dan ketersedian armada tanker, tapi juga competitive prices. Dan kami melihat hal tersebut terakhir sebagai sebuah tantangan bagi BLTA, terutama setelah krisis finansial yang terjadi di dunia akan memaksa BLTA untuk mengurangi margin-nya agar competitive.

BLTA sendiri sepertinya cukup optimistis dalam menghadapi krisis finansial kali ini. Bahkan Widihardja Tanudjaja, Presiden Direktur dari BLTA, yakin bahwa krisis kali ini adalah saat tepat untuk meningkatkan kekuatan dan terus tumbuh. Ini didasari pengalaman masa lalunya dimana pertumbuhan setelah krisis justru adalah periode pertumbuhan BLTA yang paling cepat.

Source: Kompas.com

No comments:

Post a Comment